Namun bagi para orangtua yang menjadi korban penipuan anak-anak, jangan buru-buru merasa kesal, marah, kecewa, atau cemas. Terkadang anak-anak memiliki alasan dan penyebab tersendiri atas sifat malas mereka. Kenali sebab dan alasan kemalasan anak anda terlebih dahulu, barulah kemudian anda dapat mencarikan solusi untuknya. Di bawah ini telah saya rangkum berbagai macam alasan dan penyebab anak-anak malas belajar, sesuai dengan 'penelitian' psikologis saya. Dan setelah itu anda akan mendapatkan solusi yang tepat untuk menanganinya.
Anak malas belajar sesungguhnya karena...
1. Dia anak yang cerdas.
Cerdas yang saya maksud adalah memiliki kedewasaan menalar keadaan. Pola pikir dewasa membuat sang anak dapat menyikapi persoalan hidupnya dengan benar, dan dapat memutuskan mana yang baik untuk dirinya. Anak yang cerdas bukanlah anak yang sempurna, bukan juga anak yang selalu unggul di kelas, melainkan anak yang pandai menyiasati berbagai bentuk kekurangan mereka, selalu kreatif, inovatif, dan mandiri.
Satu lagi yang perlu anda ketahui. Anak cerdas terkadang bukanlah anak yang pintar. Anak cerdas tidak selalu mendapat ranking di kelasnya, anak cerdas tidak selalu patuh pada orangtua dan guru, bahkan anak cerdas tidak selalu mendapatkan nilai hitam di raportnya. Mengapa demikian? Karena anak cerdas dan anak pintar berbeda! Anak pintar cenderung patuh terhadap perintah siapapun, karena mereka tidak memiliki prinsip hidup. Sementara anak cerdas, ada kalanya mereka berperan sebagai seorang pemberontak yang menyebalkan, karena mereka memiliki prinsip hidup yang kuat. Anak cerdas selalu dapat mengambil keputusan dengan bijak, ia tahu mana yang baik dan benar untuk dirinya. Ia tahu betul apa yang ia suka, apa yang ia inginkan, apa yang ia butuhkan. Anak cerdas memiliki jangkauan nalar yang tinggi, sehingga ia tak butuh dikendalikan seperti robot.
Amatilah anak anda, pelajari sifatnya. Apakah ia masuk dalam kategori anak cerdas? Jika iya, anda patut bersyukur, sebab kenyataannya, anak-anak cerdas lebih berpotensi mengalami kesuksesan karir dan usaha. Sebab anak-anak cerdas memiliki kemampuan untuk mendeteksi bakat dan minat mereka sejak dini. Tugas anda sebagai orangtua adalah harus mengasah kepekaan untuk mendeteksi sifat/karakter, prinsip/pendirian, serta potensi/kemampuan anak anda, agar dapat mengarahkannya dengan benar, serta dapat mengembangkan segala potensinya tanpa harus memaksanya untuk belajar giat dan menjadi juara kelas. Biarkan ia memilih jalur mana yang ingin ia tempuh. Jalur seni, jalur sastra, jalur olahraga, jalur psikologis, jalur manapun yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Bukan sesuai dengan minat dan bakat orangtuanya!
2. Metode Belajar Menyebalkan
Salah satu penyebab kemalasan belajar anak yang paling fatal adalah metode belajar yang membosankan. Ketahuilah bahwa kebanyakan guru zaman sekarang sedang digandrungi kemalasan mengajar. Seringkali mereka menerapkan cara/metode belajar serba instan. Yaitu cukup dengan menerangkan garis besar materi pelajaran, dan selebihnya... mereka menghabiskan waktu untuk bersantai di tempat duduknya sambil membaca koran, merokok, tidur, atau bahkan bermain hp. Ini fakta. Delapan puluh persen guru saya mengajar dengan metode demikian. Tugas dan tanggung jawab sepenuhnya dibebankan pada siswa-siswi. Tak ada beban moril mereka (para guru) untuk membimbing/membina murid-muridnya. Parahnya, jika sang murid melakukan kesalahan, para guru tak segan-segan memaki, mengomeli, memukul, bahkan memberi hukuman yang sangat berat. Yang seperti ini lebih pantas disebut sebagai penganiayaan. Coba anda lihat dan sadari, berapa banyak terkuak kasus penganiayaan guru terhadap muridnya? Itu masih sebagian kecil, masih banyak kasus penganiayaan guru terhadap murid yang tak sempat terungkap.
Nah, maka para orangtua, berbijksanalah dalam mengasuh anak anda. Jangan lantas menyalahkan anak anda saat bila mendapati nilai-nilai dan prestasi di sekolahnya turun, atau bila ia mendadak malas belajar. Bisa jadi salah satu faktor utama kemalasannya adalah metode belajar yang tidak menyenangkan di sekolah. Bila memang demikian, carilah solusi untuk membuat metode belajar yang menyenangkan di rumah. Anda berperan penting dalam membantu tumbuh-kembangnya. Tanyakan padanya, cara belajar seperti apa yang ia sukai, dan lakukan seperti yang ia minta.
3. Anak Keras Kepala
Memang ada beberapa anak yang punya karakter keras kepala. Itu merupakan sifat bawaan yang sulit 'dimusnahkan'. Jika sifat bawaan tersebut bersemayam dalam diri anak anda, jangan lekas murka. Anak keras kepala biasanya mudah tertekan. Walaupun keras kepala, perasaannya cenderung sensitif.
Lakukan pendekatan yang baik dan hati-hati. Buat anak anda merasa nyaman di dekat anda. Buat ia merasa nyaman 'bergaul' dengan anda, karena hal itu merupakan sugesti untuk membuatnya menjadi anak yang patuh. Ingat, anak keras kepala hanya dapat ditundukkan dengan kelemah-lembutan. Sedikit demi sedikit, tekankan padanya pentingnya belajar, juga ceritakan manfaat rajin belajar.
4. Masa Pubertas
Masa pubertas adalah masa peralihan dari kanak-kanak menjadi remaja, atau dari remaja menjadi dewasa. Masa pubertas seringkali membawa dampak yang rumit karena masa pubertas merupakan masa peralihan jati diri (secara psikis). Ketika menyambut masa pubertas, baik para anak maupun para remaja seringkali mengalami 'kekacauan' batin. Hal ini disebabkan meningkatnya produktifitas hormon-hormon tertentu yang beradaptasi dengan tubuhnya. Ini disebut perubahan hormonal. Maka jangan heran bila anak anda yang patuh/penurut suatu ketika berubah menjadi anak yang pemberontak dan sulit dikendalikan. Semua itu wajar selama sang anak masih dalam koridor tidak melakukan tindak kekerasan. Yang harus dilakukan orangtua adalah menempatkan diri sebagai pendamping yang fleksibel (luwes). Di satu sisi orangtua harus 'mengumbar' anaknya agar tidak merasa tertekan. Namun di sisi lain orangtua tetap harus memantau segala perilaku dan pergaulan sang anak agar tidak terjerumus ke lembah dosa.
5. Ada Masalah
Saya secara pribadi kerap kali menjumpai anak yang pemalu dan suka menutup diri. Jika anda menjumpai anak anda berkarakter demikian, maka anda perlu mawas diri. Sebab seringkali tanpa sepengetahuan anda, sang anak sedang banyak 'pikiran'. Masalah yang terjadi di sekolah, di rumah, dan dimana saja seringkali berkecimpung dalam pikiran seorang anak, namun mereka enggan mengutarakannya. Anak-anak yang pemalu dan pendiam tidak suka melibatkan orang lain dalam urusan hidup mereka. Orangtua harus menempatkan diri sebagai sahabat anak, harus aktif memancing sang anak agar mau mengungkapkan isi hati dan isi pikirannya. Bila anda melihat penurunan prestasi anak anda, tanyakan padanya secara ringan, apakah ia tengah menghadapi masalah? Jalin-lah obrolan yang penuh keakraban dengan anak anda. Dan jangan pernah membuat jarak diantara anda dan anak anda.
Itulah lima faktor yang menjadi alasan anak malas belajar. Pelajari, kenali, dan tentukan bagaimana sikap yang benar dalam memperlakukan anak anda.